Gampangnya dalam bahasa Indonesia; HEMAT!
Hemat pangkal kaya.
Kalimat bijak tsb kadang disalahkan, terutama oleh motivator bisnis.
Namun jangan tertipu dan lalu mengabaikan pepatah tsb.
Untuk menjadi kaya, ada dua cara yang bisa dilakukan, meningkatkan penghasilan dan hidup secara hemat.
Bukan berarti harus memilih salah satu. Jalani dua-duanya.
Kerja lebih tekun untuk dapet penghasilan lebih, investasi ke bisnis untuk meningkatkan pendapatan, namun tetaplah hidup secara hemat.
Tapi itulah jalan hidup yang dipilih, lihatlah bagaimana Warren bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Sebagai umat beragama, panutan kita; Rasulullah juga tidak pernah mengajarkan umatnya untuk hidup bermewah-mewahan.
Namun ada beberapa hal yang "dikecualikan" dengan syarat ada tujuan mulia di dalamnya.
Lalu bagaimana caranya hidup berhemat?
Berikut beberapa tips hemat pengeluaran, tambahkan di kolom komentar jika Anda punya ide bagus ya :)- Rubah cara pandang kita tentang arti "kaya."
Kekayaan adalah sebuah bukti keberhasilan usaha kita, ya. Namun bagaimana memanfaatkan kekayaan tsb adalah bergantung pada masing-masing orang.
Ada yang secara simpel; memenuhi basic needs keluarga, kebutuhan dasar, primer.
- Saling pinjam.
Ini memang agak riskan. Kadang ngejengkelin.
Namun tetap bisa kita usahakan. Jaga kepercayaan ketika kita meminjam, sehingga saat barang kita dipinjam, orang bisa menjaga dengan baik.
Pinjamlah barang yang memang bukan merupakan barang penting, bukan yang essential misalnya pinjam motor, itu di jaman sekarang udah susah.
Pinjamlah, buku misalnya. Atau DVD, dsb. Ingat, jaga kepercayaan, jaga barang dengan baik.
- Jauhi mall/ supermarket.
Banyak orang, kalau bosen, perginya ke mall. Bahkan ada satu teman saya, waktu SMP, bilang ke saya, di mall, "ini udah kaya rumahku," ya memang dia anak keluarga kaya.
Ketika kita ke mall, seringnya, kita membeli sesuatu yang sebenarnya tidak kita butuhkan.
Lihat sepatu diskonan, pengen, padahal udah numpuk sepatu di rumah. Lihat tas model baru, pengen...
Padahal gak butuh. Memang butuh ini relatif, namun seperti jelas sekali di judul, BELOW YOUR MEANS. Butuh tas baru untuk kondangan biar gak diejek temen sosialita lainnya, itu artinya ABOVE YOUR MEANS.
- Jangan termakan iklan.
Iklan itu merayu, kadang menipu. Saya anak jurusan marketing, cukup tahu bagaimana cara membuat iklan.
Tetap saja, saya tidak menganjurkan Anda untuk termakan rayuan iklan di TV atau magazine.
Ada yang bilang, iklan itu bikin hidup kita seakan kurang, gak komplit.
Lihat saja iklan rokok, itu rayuan luar biasa bagi seorang pria, dianggap kalau gak ngerokok itu gak keren, gak laki, dan gak komplit hidupnya.
Iklan rumah tangga, kalau ada alat pel model baru, kita bisa termakan tipuan, bahwa alat pel yang kita punya itu gak bisa menjalankan tugas dengan baik.
Dan seterusnya...
- Membeli dengan tunai, jangan ngutang, jangan nyicil kredit.
Mungkin, penyebab paling banyak orang-orang pusing tiap bulan adalah ini, bayar cicilan.
Kalau ingin hidup santai bahagia, jangan ngutang deh. Mungkin itu juga yang bikin hidup saya tentram, hutang saya dikit. Hutang ke ortu yang banyak :D Biaya kuliah dan hidup saat saya sudah dewasa, saya anggap hutang.
Saat ke mall, gak punya duit, tapi bawa Credit Card, akhirnya ngutang. Cicilan nambah. Ah, sudahlah... Bayangkan saja sendiri.
Andai memang benar-benar harus beli, misalnya ada buku bagus, maka belilah secara CASH, tunai.
Itu artinya, kita hanya bisa membeli barang sesuai dengan kemampuan uang kita yang tersedia, gak ngutang.
Ada yang bilang, ngutang itu bikin semangat nyari duit. Mungkin bener, tapi apakah rela mengorbankan ketenangan hidup dengan beban pikiran hanya agar biar semangat? Kenapa gak cari motivasi yang lain, dari dalam diri misalnya?
Kembali pada Anda.
- Cari harga terbaik.
Kadang, beli grosir bisa dijadikan cara berhemat juga. Cari diskonan memang bisa juga, tapi harus tetap sadar, jangan sampai salah hitung. Biasanya, saat belanja, yang didiskon malah jadi gak sebanding dengan pengeluaran barang-barang lainnya. Percuma, malah merugikan.
Pilih barang bagus dengan harga murah, ada. Asalkan kita mau buka pikiran, jadi open minded person.
Cari barang yang gak terlalu bermerk, tapi cukup berkualitas bahkan kadang ada yang lebih baik. Harga kadang memang bohong kok.
- Budgeting!
Susuri ke mana saja uang yang kita habiskan dengan cermat. Buat budget per bulan sehingga kita bisa lebih mudah mengatur, uang mana yang harus ke mana, berapa uang yang harus ke mana, dsb.
Jangan langgar.
- Investasi jangka panjang.
Ke mana uang yang didapatkan Warren Buffett selama hidupnya? Beliau hidupnya sederhana, sarapan pagi gak nyampe 50 rebu, di US loh ya.
Ke investasi guys!
Invest pada apa dong?
Yang paling aman seperti kata orang-orang tua, senior kita, adalah Tanah dan Property.
Beli tanah, karena harganya selalu naik.
Tapi lama naiknya.
Yang paling cepet apa, bisnis.
Invest to business. Kalau berani dan punya ilmunya, invest di pasar saham. Kalau belum ngerti tapi udah berani, bisa cobain reksa dana.
Macam-macam ya. Tapi biasanya itu, Bisnis dan property, jadi langganan investasi orang berduit.
Jangan lupa, invest to ourselves. Baca buku, ikuti kursus, latihan skill baru, dsb.
Waktu terbanyak yang dihabiskan Warren Buffett, katanya, itu buat baca buku, sehari-harinya.
Hemat pangkal kaya, menabung juga pangkal kaya, apalagi kalau tabungannya dipake buat investasi. Tapi jangan salah pilih, ntar malah investasi bodong pula yang diikuti. Be smart!
- Tahan hasrat konsumerisme.
Jangan mudah pengen beli ini-itu kalau gak dibutuhkan, atau gak bisa menghasilkan sesuatu.
Rubah cara berpikir tentang benda, tentang barang-barang, kadang, yang mahal tidak selalu lebih menarik dibanding yang simpel dan murah.
Tunggu waktu yang tepat, untuk mendapatkan barang bagus dengan harga jauh lebih murah. Atau lebih baik lagi, tak perlu beli barang bermerk. Carilah yang menggunakan bahan sama, namun bukan brand terkenal, harganya lebih murah.
- Hidup secara sehat.
Pasti Anda sudah sering mendengar bahkan mungkin pernah mengalami. Pengobatan di rumah sakit itu bisa menghabiskan uang yang sangat besar. Bahkan ada yang uangnya habis semua untuk biaya berobat.
Karena itu, lebih baik mencegah dengan cara membiasakan hidup sehat, mengkonsumsi makanan yang sehat, meminum ramuan herbal, dsb.
- Siap sedia untuk menghadapi kondisi yang buruk.
Dunia ini penuh perubahan. Jika kita membuang-buang uang kita, tidak punya simpanan, bagaimana nanti jika kondisi menuntut kita untuk bertahan dengan tidak adanya pemasukan.
Mudah-mudahan saja tidak akan terjadi, namun siapa yang bisa menyangka.
- Stop berkompetisi.
Tetangga pesen Xpander baru, ikutan. Padahal udah ada Avanza walaupun sudah umur 5 tahun lebih. Bukan karena pengen ganti, tapi karena gak mau kalah.
Di desa saya, ada gang yang cukup populer karena kompetisi mereka. Jadi kalau ada yang beli TV baru, yang lain panas, ikutan. Kulkas baru, motor baru, terus aja... Rumah direnov, gak mau kalah, renov juga.
Bersyukur pada apa yang kita punya, bukan pada apa yang orang punya. Gak akan pernah berhenti kalau gitu mah.
- Berhenti selalu memilih cara yang mudah.
Belum lama, saya ngobrol dengan ayah saya. Saat itu saya bantu ngisi angin ke ban motor bak roda tiga, cukup besar hampir setara ban mobil kecil, pakai pompa manual yang digenjot pakai tangan.
Ayah saya bilang, orang kebanyakan pasti mikir, mending dibawa ke bengkel motor, isi cepat, bayar cuma 2000 perak. Tapi orang tua mah engga gitu mikirnya (orang tua jaman dulu).
Kalau gak ngepompa, emang mau ngapain, gak ada yang dilakuin juga, kenapa gak menghemat 2000 perak tsb, kan ada alat pompanya.
Begitu, simpel. Namun obrolan itu mengena sekali. Saya sudah sering lupa bagaimana kita seharusnya berhemat.
Mungkin ada yang nyeletuk, ntar kalau semua dilakuin sendiri, bengkelnya gak dapet pemasukan.
Well, rizqi udah ada yang ngatur. :p
Gak mungkin semua orang bakal mau pompa sendiri, gak semuanya juga punya alat.
Namun intinya adalah, kadang kita sebenarnya bisa melakukan suatu hal, namun kita lebih memilih bayar daripada harus susah walaupun cuma susah sedikit.
Mau tau contoh lain?
Masih di desa saya, ada keluarga yang hampir semuanya itu mesti nyuruh orang. Bahkan ngisiin pulsa listrik juga nyuruh orang, tentu bayar pulsanya kan beda. Padahal cuma mencet2 doang. Karena gak mau mengeluarkan upaya yang sedikit itu, harus rela keluar uang.
Meskipun sama-sama kaya, Anda pasti bisa melihat perbedaan, orang kaya yang sederhana, dan orang kaya yang.... entahlah.. saya belum nemu istilah yang tepat.
Belajarlah banyak hal, termasuk memperbaiki kabel2 yang sepele, memperbaiki saluran air, semua itu bisa mengambil banyak uang Anda kalau ditugaskan ke orang lain.
Again, ini cara berhemat. Bukan artikel tentang ekonomi bangsa sehingga saya gak perlu fokus tentang pembagian uang di pasar. Rejeki udah ada yang ngatur :p
Nanti di lain halaman; mungkin saya justru akan advice kita semua untuk selalu bayar orang lain untuk melakukan hal-hal kebutuhan kita, demi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
- Mengatur waktu.
Lakukan hal yang penting, yang lain akan menjadi mudah. Semakin kita bisa memanfaatkan waktu, maka semakin banyak yang bisa dihasilkan.
Buang waktu, bisa membuang uang juga untuk menyelesaikan persoalan yang tidak bisa selesai segera.
- Memberi tanpa pengeluaran.
Sedekah itu gak harus harta. Pasti paham kan. Memberi itu gak harus barang yang berharga.
Kenapa gak membantu orang yang membutuhkan pakaian, dengan cara mengambil dari pakaian kita yang numpuk di lemari?!
Kenapa, instead of memberi teman kita kado mahal, kenapa tidak kita kirim surat dan menyambung kasih sayang?
Kenapa tidak kita sisihkan waktu untuk turut membantu tetangga, atau instansi, atau organisasi, tanpa harus mengeluarkan uang untuk membayar upah ke pekerja bayaran.
Banyak hal yang bisa kita berikan pada orang lain, tanpa harus merogoh dompet. Tapi kalau tukang parkir sih, harus dikasih minimal dua rebu yah. Ingat itu :D
Banyak cara yang bisa kita lakukan agar hidup kita lebih sederhana dan mengeluarkan uang lebih sedikit dari pengeluaran yang seharusnya. Uang sisa bulanan kita bisa disimpan dan diinvestasikan untuk jangka panjang.
Cara berhemat tentunya beda-beda untuk masing-masing kita, sesuaikan dengan kondisi kita dan kebutuhan. Live simply to be RICH!
0 Response to "Cara Hidup Hemat - LIVE BELOW YOUR MEANS"
Post a Comment