Pernah ada satu lelucon tentang tahun; "1 tahun itu berisi beberapa bulan saja yakni Januari, November, dan Desember."
Satu lelucon yang ironis karena memang sering terasa seperti itu.
Dari awal tahun baru, eh tak terasa sudah memasuki bulan ke-5; Mei 2019.
Dari posting terakhir di journal ini; sudah 9 bulan yang lalu.
Saya tak heran jika saya selalu terkejut ketika mendapati diri saya di waktu yang seperti masa depan.
Bagaimana bisa aku sudah di sini? Ke mana saja bulan-bulan yang lalu pergi?
Begitulah sesal-sesal yang datang.
Bahkan kemarin saya coba sortir hampir 200 posting di blog catatan muha ini yang sudah di-revert to draft. Saya kaget karena banyak sekali posting yang saya publish di rentang tahun 2013-2014, padahal saya tak ingat saya pernah menulisnya.
Waktu itu kadang terasa seperti hayalan.
Bahkan saya pernah dengar; waktu tidaklah eksis. Waktu itu hanya sebuah ilusi, bukan hal nyata.
Kalau saya lebih setuju bahwa waktu adalah pergerakan kita.
Ada satu teori perbandingan antara energi-pergerakan dan waktu. Bagaimana ketiganya sangat berkaitan terhadap persepsi kita.
Jika ingin waktu ini terasa lebih lama; satu cara praktis adalah melakukan hal baru.
Cara paling efisien untuk membuang waktu adalah dengan diam saja dan browsing internet seharian.
12 jam tidak akan terlalu terasa berarti.
Itulah kenapa saya adalah salah satu yang sering merasa bahwa waktu ini berjalan jauh lebih cepat dari kehidupan.
Sebabnya adalah karena saya sehari-harinya bergelut di internet.
Mengurus beberapa blog yang entah bagaimana bisa tidak pernah kehabisan problem.
Yang satu selesai, ngurus yang satu lainnya..
Saya benar-benar iri dengan saya yang dulu; ketika hanya memiliki satu website saja, dan waktu saya tercurah hanya untuk satu web tsb.
Tidak sampai satu tahun, saya tak tahan akhirnya menambah satu lagi. Dan lalu lagi, lagi, dan lagi.
Ada puluhan website dan kalau menghitung blog-blog, sudah ada lebih dari 100 yang saya bangun.
Tentu saja itu sebenarnya sia-sia.
Satu blog akan jauh lebih bernilai jika diurus dibanding 100 blog yang dianggurkan.
Waktu kita tak sebanyak yang kita kira.
Jika satu blog saja masih kerepotan, jangan pernah coba-coba untuk menambah lagi.
Tapi saya tak kapok-kapoknya membangun blog baru, dan lalu yang lama akan semakin terabaikan.
Di 2019 ini; saya memang tak bisa hanya fokus ke satu website, pikiran saya terbagi ke beberapa.
Namun sudah saya saring blog mana saja yang akan saya rawat selama beberapa bulan ke depan. Semakin sedikit semakin baik.
Meskipun jujur, saya semakin tak sabar ingin fokus ke satu blog saja.. Andai bisa semudah itu.
Dua-tiga hari ke depan alhamdulillah kita akan memasuki 1 Ramadlan, dan di Bulan Suci ini; saya tentu akan membuat jadwal baru.
Setelah dihitung-hitung, maksimal waktu untuk ngurus website dalam sehari adalah 12 jam saja. 3 jam lebih sedikit dibanding diluar bulan Ramadlan.
Tapi tak apa-apa, satu bulan dalam setahun yang di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan? I think it's much much much worth it.
Baiklah... Posting ini adalah pembukaan pertama untuk blog catatan Muha yang sudah bertransformasi menjadi Journal by elmuha. Enjoy!!
0 Response to "Dear journal, it's 2019"
Post a Comment